TRENDING TOPIK

Pola Asuh Penentu Masa Depan Anak, Ini 7 Tips Penting untuk Orang Tua


Parenting atau pola asuh adalah serangkaian perilaku dan sikap yang diterapkan orang tua dalam membesarkan anak. Jauh dari sekadar tugas harian, pola parenting yang diterapkan memiliki dampak jangka panjang yang signifikan, memengaruhi banyak aspek kehidupan anak hingga ia dewasa, mulai dari prestasi akademik, kesehatan mental, pola hidup, hingga interaksi sosial.

Faktanya, berbagai riset menunjukkan bahwa pola parenting yang baik sangat memengaruhi perkembangan otak, pembentukan karakter, dan kondisi psikologi anak. Dengan kata lain, cara anak tumbuh dan berkembang sangat bergantung pada bagaimana ia diasuh dan dibesarkan.

Meski tidak ada formula yang baku dan instan untuk setiap anak, belajar dan beradaptasi adalah kunci utama. Berikut adalah 7 tips parenting yang dapat diterapkan oleh Ayah dan Bunda untuk menciptakan lingkungan tumbuh kembang yang positif:

7 Kunci Sukses Menerapkan Pola Parenting yang Baik

1. Samakan Visi Pola Asuh Antara Ayah dan Bunda

Penting bagi kedua orang tua untuk duduk bersama dan menyepakati tujuan serta jenis pola asuh yang akan diterapkan. Pola parenting yang berbeda antara Ayah dan Bunda hanya akan membingungkan anak dan membuat pola asuh menjadi tidak efektif. Konsistensi adalah fondasi.

2. Jadilah Contoh Perilaku yang Baik (Role Model)

Anak cenderung meniru apa yang orang tua lakukan, bukan sekadar apa yang orang tua katakan. Mulailah dengan memperbaiki perilaku diri sendiri. Tunjukkanlah kebiasaan baik sehari-hari, seperti:
  • Rutin mengucapkan kata tolong, terima kasih, dan maaf.
  • Menunjukkan sopan santun dan toleransi terhadap perbedaan.
  • Menjunjung tinggi kejujuran dalam segala situasi.

3. Kontrol Emosi di Hadapan Anak

Mengelola emosi saat sedang stres memang sulit, tetapi orang tua harus berusaha keras untuk tidak bertindak agresif atau mengeluarkan kata-kata negatif di depan anak. Riset menunjukkan bahwa anak yang sering melihat perilaku agresif orang tua cenderung meniru perilaku tersebut. Ketika emosi, cobalah untuk tetap tenang dan gunakan nada bicara yang datar, alih-alih membentak atau berteriak.

4. Hindari Perilaku Mengancam

Kalimat ancaman, seperti "Kalau tidak mandi, nanti tidak boleh main lagi!" tidak membantu anak belajar bertanggung jawab, melainkan hanya menumbuhkan rasa kesal. Ancaman juga secara tidak langsung mengajarkan anak bahwa mengancam adalah cara untuk mendapatkan sesuatu.
Tips: Ganti ancaman dengan memberikan pilihan atau menjelaskan konsekuensi logis yang dapat ia mengerti. Contoh: "Ayo mandi, setelah badanmu wangi dan bersih, kamu bisa main lagi lebih lama."

5. Ajari Anak Mengungkapkan Perasaan

Anak perlu diizinkan untuk mengenali dan merasakan semua emosi, termasuk marah, sedih, atau kecewa. Biarkan ia menangis ketika bersedih. Dengan mengetahui bahwa semua emosi adalah nyata, ia akan belajar cara mengelola dan menerima perasaannya. Hal ini krusial untuk menumbuhkan mental anak yang kuat dan tangguh.

6. Tunjukkan Kasih Sayang dan Kebanggaan

Kasih sayang tidak boleh diabaikan. Tunjukkanlah kepedulian melalui sentuhan fisik (pelukan, genggaman tangan) dan luangkan waktu berkualitas bersamanya. Ini mendorong kepatuhan dan meyakinkan anak bahwa ia dicintai. Selain itu, tunjukkan rasa bangga pada setiap pencapaiannya—apa pun hasilnya. Hal ini meningkatkan semangat dan rasa percaya dirinya.

7. Jangan Memaksakan Kehendak dan Harapan Tidak Realistis

Setiap anak memiliki batasan dan perkembangan yang berbeda-beda. Orang tua harus belajar fleksibel dan mengevaluasi kembali ekspektasi yang diletakkan pada anak (misalnya, tuntutan nilai sempurna di sekolah atau tekanan untuk selalu tampil mengesankan). Tekanan ekstrem justru dapat menjadi bumerang, menyebabkan stres pada anak dan orang tua.

Mengasuh anak memang merupakan tanggung jawab yang paling menantang. Jika Ayah dan Bunda merasa kewalahan atau bingung dalam menentukan pola parenting yang tepat, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog guna mendapatkan saran dan dukungan yang sesuai.
Posting Komentar